Sunday, February 12, 2012

How It Began?

She's a model, he's a diplomat. How did they meet each other?

Ditambah lagi, kita berdua gak pernah satu sekolah atau satu almamater. Praktis pertanyaan ini sering muncul dari orang-orang di sekitar kita berdua. And the answer is.. Yup, kami adalah 'hasil karya' matchmaker.



Jadi, matchmaker kami dulunya adalah a couple, sang cewe seorang model (sebut saja A), dan si cowo PNS di salah satu Kementerian (sebut saja B). Di sebuah event fashion show, saya ketemu A yang udah sekian lama gak ketemu. Waktu itu saya lagi jomblo (lumayan lama pula, hit the record lah pokoknya), sampe si A berniat untuk jadi comblang buat saya. Kandidat yang dibawa A untuk saya adalah Ibhe, temen dekat B di kantornya.

Ibhe waktu itu baru berangkat ke Boston untuk sekolah, so we had no chance to meet up. Couple of days after, muncul friend request dari Ibhe di facebook, yang langsung disusul dengan messagenya begitu friend requestnya saya accept. Kamipun tukeran pin BB and had a long first chat karena saya langsung merasa klik dengan dia. Tapi berhubung kita berdua sama-sama jual mahal, conversation yang pertama itu gak berlanjut bo'! Sampai lewat sebulan, Ibhe kirim broadcast message 'test contact', yang biasanya kalo dari orang lain selalu saya end chat tanpa dibuka, kali ini iseng-iseng saya balas. Sejak itu percakapan berlangsung terus-terusan, tiap hari, day and night. BBM conversations yang intens macam itu terusss berlanjut (diselingi dengan skype) sampe Ibhe pulang ke Jakarta for his summer holiday, and we finally met. The rest is history...

Kisah kami sampai jadi couple sebenernya gak mulus-mulus amat. There were fights and dramas (yang kalo harus diceritain juga disini, bakalan panjang beneuuur deh), tapi mungkin ada semacam forces of nature kali ya sampai kita tetap ended up together despite of 'kerikil-kerikil' di awal-awal hubungan kami. Ditambah lagi setelah jadian, Ibhe harus balik ke Boston to attend his last year of grad school, otomatis kita harus menempuh LDR. Saya sih ngerasanya, tiap pertengkaran justru bikin kami makin memahami satu sama lain, otomatis bikin makin deket. Makin nyaman.

So here we are, officially an item. :)

P.S: Sayang seribu sayang, ketika saya dan Ibhe jadian, gak lama kemudian our matchmaker A&B malah putus. Padahal sebelumnya saya dan A sempet janjian kalo kita bakalan sering double date. Tapi yah, rencana Tuhan siapa yang tau? Anyway, to A&B (if u're reading this), we owe u a lot and can't thank u guys enough. May both of u always be blessed in each and every way.  :)

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com